Friday, 25 November 2011

~Laporan PKL di BBI Solo~


ABSTRAKSI
Nama /NIM : Rosidah/K 4207246
B. Peminatan : Teknologi Benih
Judul laporan : Memproduksi Benih Padi Varietas IR 64 Bersertifikat di Kebun Benih Padi Tegalgondo

Waktu dan tempat pelaksanaan:
1.Tanggal 15 September s.d 28 November 2008, PKL dilaksanakan di Kebun Benih Padi (KBP) Tegalgondo yang beralamat: Jalan Raya Solo – Yogya km 15 Tromol Pos 02, Kartosuro, Jawa Tengah.
2.Tanggal 1 Desember 2008 s.d 13 Februari 2009, PKL dilaksanakan di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) II Jawa Tengah (Jateng), dengan alamat Jl. Raya Solo – Yogya Km. 15; Sraten, Gatak, Sukoharjo P.O. Box 155 Solo 57101.


Metode
•Orientasi, mahasiswa memperoleh petunjuk, arahan, dan pengenalan serta diberi penjelasan tentang profil lembaga dan lingkup kegiatan instansi serta tata tertib yang harus diikuti peserta PKL selama program berlangsung.
•Observasi, mahasiswa mengadakan survei langsung untuk memperoleh data dan informasi mengenai lokasi, situasi, dan kondisi perusahaan/instansi tempat PKL.
•Adaptasi, dilakukan dengan cara mengikuti semua kegiatan yang ada ditempat PKL sebaik mungkin serta selalu mentaati segala peraturan yang berlaku.

Hasil Kegiatan PKL:
Produksi benih padi varietas IR 64 dilaksanakan di Kebun Benih Padi Tegalgondo (KBP) dengan luas lahan 1 ha dengan kebutuhan benih 10 kg/ha untuk kelas benih dasar (BD). kegiatan yang dilakukan adalah;
1.Pesemaian
Luas lahan persemaian 500 m2 dari luasan lahan 1 ha (5 % dari luas areal tanam), dengan lebar bedengan 110 cm, tinggi 15 – 20 cm, panjang disesuaikan, dan jarak antar bedengan 20 – 30cm. Kebutuhan benih perbedengan ± 1 kg. Sebelum benih ditabur dilahan persemaian, terlebih dahulu benih tersebut diberi perlakuan yaitu melakukan perendaman benih selama ± 24 – 36 jam kemudian setelah benih direndam selanjutnya benih diperam ± 36 jam dan pada masa pemeraman ini benih disiram ± 1 - 2 kali sehari agar benih tidak kering. Dan setelah benih keluar titik tumbuh, maka benih siap ditabur dilahan persemaian.

2.Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dilakukan dengan menggunakan hands traktor. Pengolahan tanah dilakukan dengan dibajak sebanyak 2 kali dan digaru sebanyak 2 kali dengan kedalaman ± 30 cm, dilakukan 1 minggu sebelum tanam.

3.Perbaikan pematang
Perbaikan pematang dilakukan ± 10 hari sebelum tanam. Yang dilakukan dalam perbaikan pematang yaitu ditaping (pengelupasan pematang) dan dipopo (membalikan tanah yang baru).

4.Tanam/cabut bibit
Pencabutan dilakukan saat bibit berumur ± 20 hari. Alat yang digunakan dalam pembuatan jarak tanam yaitu caplak. Dengan jarak tanam 20 x 20 cm. Penanaman dilakukan dengan sistem semi legowo (setiap lima tancap tanam diberi selang satu baris).

5.Pemeliharaan
Penyulaman dilakukan sebanyak 2 kali yaitu, 2 - 3 hst (hari setelah tanam) dan 1 minggu hst.
Penyiangan dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada penyiangan 1 dilakukan dengan alat landak dan dilakukan 15-20 hst. Penyiangan 2 dilakukan dengan cara mekanis dilakukan 20 - 35 hst.
Pemupukan dilakukan 3 minggu hst. Dosis pemupukan; ponska (N, P, K) 350 - 400 kg/ha, urea 100 kg/ha, regent 20 kg/ha (dalam bentuk sebar) dalam luasan 1 ha. Dalam hal ini mahasiswa hanya memperoleh penjelasan yang bersifat informatoris dengan dilengkapi studi referensi/data sekunder.
Pengairan dilakukan dengan sistem berselang 3 - 5hari sekali. Penggenangan air sedalam ± 5cm yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan anakan.
Pengendalian OPT dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan insektisida penggunaan insektisida dalam bentuk cair (trebon, darmabas, arivo) dengan dosis 1 lt/ha dan tepung (aplaut,chipsin) dosis 1kg/ha. Dan dengan cara mekanis. Pengendalian OPT melihat kondis tanaman.
Seleksi/roguing dilaksanakan sebanyak 3 kali yaitu pada fase vegetatif (±20 hst), fase berbunga (± 60 hst), dan fase masak/menjelang panen (± 95 hst).

6.Hasil panen untuk varietas IR 64 yaitu ± 5,0 ton/ha. Dengan umur tanaman 115 hari atau ± sekitar 3 bulan.

7.Prosesing Benih
Perontokan menggunakan power threser dan dalam satu hari alat tersebut dapat menampung 5-7 ton gabah kering panen dan bekerja selama ± 7 jam.
Penjemuran dilakukan 3-4 kali pada saat musim kemarau. Dan pada musim hujan dilakukan penjemuran ± 6 kali. Kadar air maksimal 13%. Ketebalan penjemuran ± 3cm, dalam luas 1 m2,benih dijemur ± 10-15 kg.
Pembersihan benih, Alat yang digunakan yaitu dengan alat penampi (seed cleaner) bekerja berdasarkan angin (blower) dapat memisahkan gabah bernas,hampa dan kotoran benih.
Sebelum pengujian ke BPSB Jawa Tengah dilakukan pengujian secara internal kebun. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kadar air, uji daya tumbuh, kotoran benih dan campuran varietas lain (CVL). Mengambilan sampel minimal 20 hari setelah panen.

8.Pengemasan dan penyimpanan benih
Pengemasan benih di lakukan setelah benih tersebut dinyatakan lulus oleh BPSB Jawa Tengah dan telah mendapat label, benih dikemas dalam plastik 5 kg, label benih dimasukkan di dalamnya dan atau pada sealer. Untuk kepentingan keamanan, benih yang telah dikemas disimpan dan diberi alas dari kayu.

Kesimpulan
Setelah mahasiswa melaksanakan PKL mahasiswa banyak memperoleh pengalaman di dunia kerja yang sesungguhnya dan dari pengalaman tersebut dapat dijadikan pelajaran atau bekal dimasa depan. Disamping itu mahasiswa juga merasakan adanya perbedaan antara teori dalam perkuliahan dan referensi dengan yang diterapkan pada instasi tempat PKL. Ditempat PKL, prosedur kerja dilaksanakan tidak sepenuhnya berdasarkan teori yang ditentukan atau pedoman yang telah ditetapkan, dikarenakan pihak industri lebih mengutamakan efisiensi waktu dalam bekerja.
Untuk memproduksi benih padi bersertifikat, maka benih tersebut harus memenuhi standar yang telah ditetapkan baik standar lapangan maupun standar laboratorium. Maka dari itu dalam produksi benih dilapangan harus memperhatikan baik dari benih sumber sampai prosesing benih agar mendapatkan benih yang baik,bermutu serta berkualitas.

0 Comments:

Post a Comment



 

blogger templates | Make Money Online